Suara.com - Pengurus Gereja Katedral Jakarta telah menyiapkan beberapa tempat parkir kendaraan di area sekitar gereja untuk jemaat yang akan mengikuti Misa Natal 2022 secara langsung, luring atau luar jaringan, atau offline.
"Kami sudah menyiapkan sejumlah kantong-kantong parkir di sekitar kompleks Gereja Katedral dengan berkoordinasi dengan sejumlah pihak," jelas Romo Hani Rudi Hartoko, Pastor Kepala Katedral di Jakarta, Jumat (23/12/2022).
Dikutip dari kantor berita Antara, pengurus katedral telah berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Sawah Besar perihal pelaksanaan dan pengamanan perayaan Natal 2022, termasuk penyediaan tempat parkir kendaraan jemaat.
Tempat parkir kendaraan yang disiapkan bagi jemaat Misa Natal di Gereja Katedral Jakarta meliputi lapangan sekolah Santa Ursula, ruang bawah tanah Masjid Istiqlal, Kantor PT Pos, hingga area Pembekalan Angkutan (Bekang) TNI Angkatan Darat.
Baca Juga: Panda Mini EV, Mobil Listrik Geely Paling Mungil Bakal Mengisi Pasar Otomotif China Tahun Depan
"Dari Istiqlal, beberapa waktu lalu Bapak Imam Besar (Nasaruddin Umar) menyatakan siap membantu memfasilitasi perparkiran. Di basement (Istiqlal) terdapat 700 slot mobil. Jadi sebuah ungkapan persaudaraan yang kita jalin," ungkap Romo Hani.
Romo Hani Rudi Hartoko mengimbau anggota jemaat gereja menggunakan mobil secara bersama-sama mengingat tempat parkir kendaraan yang tersedia terbatas.
"Kalau sekeluarga sebaiknya bersama-sama karena parkirnya terbatas. Silakan datang bersama-sama, tidak satu mobil satu orang, itu akan sulit dalam lalu lintas," tukasnya.
Untuk ketersediaan tempat bagi umat, Katedral Jakarta menyiapkan 2.180 kursi dalam Misa Natal 2022.
Meski jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya, jumlah kursi yang disiapkan untuk jemaat Misa Natal 2022 di Gereja Katedral Jakarta baru sekitar separuh atau mencapai 50 persen dari yang biasa disiapkan sebelum pandemi COVID-19.
Baca Juga: Dorong Produsen Otomotif Pembuat Mobil Listrik Segera Investasi di Tanah Air, Pemerintah Indonesia Berikan Insentif
Pada 2021, saat pembatasan untuk mengendalikan penularan COVID-19 masih diterapkan secara ketat, pengurus Gereja Katedral Jakarta membatasi jemaat peserta Misa Natal sebanyak 650 orang.
Menurut Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2022, jemaat yang mengikuti kegiatan ibadah pada Perayaan Natal Tahun 2022 secara luring atau langsung, maksimal 100 persen dari kapasitas ruangan yang disediakan.
Pemerintah juga memperbolehkan pengurus gereja menambah tenda di luar area gedung utama untuk keperluan perayaan Natal setelah berkoordinasi dengan kepolisian dan Satuan Tugas Penanganan COVID-19.
Menurut ketentuan pemerintah, protokol kesehatan tetap harus dijalankan dalam kegiatan ibadah dan perayaan Natal 2022.
Selamat merayakan Hari Natal 2022 bagi saudara dan saudari yang merayakannya, damai di bumi dan damai di hati.
Presiden Joko Widodo meresmikan langsung selesainya renovasi masjid tersebut pada Kamis, 7 Januari 2021, di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta. Renovasi besar masjid yang dimulai sejak Mei 2019 lalu telah selesai. Masjid kebanggaan umat tersebut kini bersolek lebih indah selepas 42 tahun berdirinya.
Foto: Kris dan Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden
engan merenungkan peristiwa penting hijrahnya Nabi Besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam serta keistimewaan bulan Muharram selayaknya kita mengambil ibrah, pelajaran dan hikmah untuk bekal kita menapaki Tahun Baru 1445 Hijriyah.
Oleh : Prof. Dr. Hj. Sri Mulyati, MA(Wakil Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat)
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Secara historis, peristiwa Hijrah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari kota Mekkah ke Madinah yang terjadi pada tahun 622 Masehi bertepatan dengan bulan Muharram sehingga di masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu anhu kemudian dijadikan sebagai awal bulan dalam kalender Islam atas usulan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu.
Muharram memiliki makna dan keutamaan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia karena dipandang sebagai salah satu bulan mulia dan diberkahi oleh Allah subhanahu wata'ala, bahkan disebut sebagai Bulan Allah seperti yang disebutkan di dalam sebuah hadits:
Artinya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR. Muslim).
Bulan Muharram juga merupakan Empat bulan terhormat (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) sepeti yang disebutkan dalam Qur'an Surat at-Taubah:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan,326) (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah [9]: 36)
Hikmah Bulan Muharram
Dengan merenungkan peristiwa penting hijrahnya Nabi Besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam serta keistimewaan bulan Muharram selayaknya kita mengambil ibrah, pelajaran dan hikmah untuk bekal kita menapaki Tahun Baru 1445 Hijriyah. Perganitian tahun ini harus menjadi tonggak baru untuk melakukan untuk melakukan muhasabah, evaluasi, introspeksi diri terhadap perjalanan hidup selama ini agar kedepannya menjadi lebih baik. Hal ini sesuai dengan hadits:
مَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ خَيۡرًا مِنۡ اَمۡسِهِ فَهُوَ رَابِحُ. وَمَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ مثل اَمۡسه فهو مَغۡبُون. ومَن كان يومه شَرًّا مِنۡ امسه فهو مَلۡعُون
Artinya : “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka)” (HR. al-Hakim).
Hadits lain yang senantiasa mejadi pengingat kita agar selalu waspada dan mawas diri adalah hadits berikut:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Artinya: "Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara; masa mudamu sebelum masa tua, sehatmu sebelum sakitmu, kekayaanmu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, dan kehidupanmu sebelum kematianmu." (Imam Hakim)
Akhirul kalam, dengan hikmah singkat di atas mari kita jadikan tahun baru ini sebagai momentum transformasi diri agar Hijrah Makani (memaknai peristiwa perjuangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari Mekkah ke Madinah) menjadi Hijrah Maknawi, yaitu perubahan berarti baik secara individual (menjadi pribadi takwa dan berakhlak mulia) maupun sosial (membangun peradaban masyarakat dan bangsa).
TEMPO.CO, Jakarta - Umat muslim memadati masjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki, untuk mengikuti salat tarawih. Masjid yang cukup ikonik ini dipakai tarawih selama Ramadan. Masjid Hagia Sophia resmi ditetapkan kembali pemerintahan Erdogan sebagai masjid dan tempat ibadah pertama setelah pengadilan administrasi Turki membatalkan kebijakan Mustafa Kemal Ataturk yang mengalihfungsikan Hagia Sophia sebagai museum pada 1934.
Seperti dikutip dari britannica, Hagia Sophia disebut juga Gereja Kebijaksanaan Suci atau Gereja Kebijaksanaan Ilahi. Bangunan ini didirikan sebagai Gereja Kristen pada abad ke-6 M di bawah Kekaisaran Bizantium Justinian I. Bangunan ini mencerminkan perubahan agama yang terjadi di wilayah tersebut selama berabad-abad. Bangunan dengan menara dan prasasti Islam serta mosaik-mosaik Kekristenan yang mewah .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gereja asli Hagia Sophia sebelumnya sudah dibangun pada 325 M di atas fondasi kuil kafir. Kemudian pada 360 Konstantius II menguduskan gereja tersebut. Hagia Sophia sempat dibakar sejak pengusiran St. John Chrysostom pada 404 M. Setelah itu, diperbaiki lagi oleh Kaisar Romawi Constans I dan ditahbiskan kembali oleh Theodosius II pada 415 M .
Gereja itu juga dibakar saat Pemberontakan Nika pada Januari 532 M, lalu selesai dibangun pada 537 M. Struktur Hagia Sophia yang sekarang merupakan peninggalan abad ke-6, meskipun gempa bumi menyebabkan runtuhnya sebagian kubah pada 558 M. Hagia Sophia mengalami pemulihan pada 562 dan pertengahan abad ke-14. Hagia Sophia juga dijarah pada 1204 oleh Venesia dan Tentara Salib pada Perang Salib Keempat.
Hagia Sophia dirubah menjadi masjid setelah penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II pada 1453. Setelah itu, ia menambahkan menara kayu untuk adzan, lampu gantung besar, mihrab dan mimbar. Kekaisaran Ottoman membangun menara disamping sisi struktur kubah. Bagian dalam Hagia ditambahi ukiran kaligrafi Arab yang ditempel bersisian dengan ikon kuno Kristiani.
Menukil dari gema.uhamka.ac.id fungsi Hagia Sophia sebagai masjid tersebut bertahan hingga tahun 1934 atau hampir 500 tahun. Hagia Sophia dikonversi menjadi museum saat Mustafa Kemal Ataturk menjadi Presiden pertama Turki pada 1935. Pada 1985, Hagia Sophia telah dimasukkan ke Daftar Warisan Dunia oleh badan PBB UNESCO.
Dalam sejarah keberadaannya, Hagia Sophia sudah kerap berganti status dan fungsi selama 2.553 tahun. Selama 15 abad terakhir, bangunan megah ini mengalami beberapa kali alih fungsi, mulai dari gereja (325 - 1453) dan masjid (1453 - 1935). Setelah itu berubah jadi museum (1935 - 2020), sebelum akhirnya menjadi masjid lagi di bawah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Mengutip dari Antara, sebelumnya bangunan tersebut sempat dibuka untuk umat Muslim, Kristiani, dan warga asing lainnya. Kemudian pada Juni 2020, Pemerintah Turki mengembalikan fungsi Hagia Sophia sebagai masjid.
Perubahan ini menjadi simbol revolusi religius Recep Tayyip Erdogan yang telah dilakukan selama lebih dari 10 tahun. Mengembalikan fungsi Hagia Sophia menjadi puncak pengembalian ajaran Islam di kehidupan masyarakat Turki yang sebelumnya dikekang pemerintahan sekuler Ataturk.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Presiden Jokowi Salat Id di Masjid Istiqlal
Presiden Joko Widodo melaksanakan salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/4). Presiden Jokowi menunaikan salat bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Jakarta: Presiden Joko Widodo melaksanakan salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/4). Presiden Jokowi menunaikan salat bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Presiden Jokowi mengenakan kemeja putih dan peci hitam. Sedangkan Wapres Ma’ruf Amin memakai kemeja putih, jas hitam, dan juga peci hitam.
Kepala Negara bersama Wapres Ma’ruf Amin berada di saf terdepan bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Sementara itu, Iriana Jokowi dan Wury Ma’ruf Amin tampak berada di saf perempuan bersama jemaah lainnya.
Salat Id di Masjid Istiqlal dimulai pukul 07.00 WIB, dipimpin Ahmad Husni Ismail. Adapun khatib kali ini adalah Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abd. A’la Basyir.
Tema khotbah yang disampaikan yaitu ‘Memperkuat Kebersamaan dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa’.
Usai melaksanakan salat, Presiden Jokowi menyempatkan diri menyapa dan berfoto bersama jemaah. Kemudian, Presiden Jokowi menggelar open house di Istana Kepresidenan Jakarta. Acara itu dihadiri para pejabat dan juga masyarakat umum. (jef)
Hagia Sophia kembali jadi masjid setelah sempat berstatus museum dan ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia. Melalui akun Twitternya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menganggapnya sebagai kebangkitan bangunan bersejarah tersebut.
"Kebangkitan Hagia Sophia...," tulis Erdogan di akun @RTErdogan yang dilihat detikcom pada Sabtu (11/7/2020). Tweet ini mendapat 23 ribu retweet dan komentar serta 76 ribu like dari para netizen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid sesuai Majelis Negara Turki membatalkan keputusan kabinet pada 1934. Keputusan ini mengundang reaksi dari masyarakat internasional, dengan sebagian mendukung dan menolak keputusan tersebut.
Terlepas dari reaksi netizen, warga internasional, dan sikap tiap negara, Hagia Sophia memang punya sejarah yang sangat panjang. Dikutip dari History, Hagia Sophia jadi saksi kejatuhan dan kebangkitan dinasti penguasa Turki.
Hagia Sophia dalam bahasa Turki disebut Ayasofya sedangkan dalam bahasa latin adalah Sancta Sophia. Nama Hagia Sophia artinya adalah kebijaksanaan sesuai peruntukan bangunan tersebut sebagai rumah ibadah.
360 Masehi: Kaisar Bizantium, Constantius I, memerintahkan pembangunan Hagia Sophia sebagai sebuah gereja untuk umat Kristen Ortodoks Yunani di Konstantinopel yang kini bernama Istanbul. Awalnya gereja ini beratapkan kayu.
404 : Bangunan Hagia Sophia pertama terbakar akibat kerusuhan yang terjadi di sekitar bangunan tersebut. Kerusuhan diakibatkan konflik politik antar keluarga Kaisar Arkadios yang kemudian menjadi penguasa pada 395-408 AD.
415: Struktur kedua Hagia Sophia selesai dibangun Kaisar Theodosis II yang merupakan penerus Arkadio. Bangunan yang baru memiliki lima nave (tempat bangku-bangku umat) dan jalan masuk yang khas dengan atap terbuat dari kayu.
532: Dikutip dari Encyclopedia Britannica, Hagia Sophia terbakar kedua kalinya dalam peristiwa Revolusi Nika atau Nika Revolt. Revolusi tersebut melawan Kaisar Justinian I yang memerintah pada 527-565. Saat itu Hagia Sophia masih menjadi bangunan penting penganut Ortodoks Yunani.
532: Masih di tahun yang sama, Kaisar Justinian memerintahkan penghancuran Hagia Sophia karena kondisinya yang rusak parah. Dia memerintahkan pembangunan kembali gereja tersebut dengan menunjuk arsitek Isidoros (Milet) dan Anthemios (Tralles).
537: Pembangunan ketiga Hagia Sophia selesai dalam lima tahun dan ibadah pertama dilakukan pada 27 Desember 537. Saat itu Kaisar Justinian disebut mengatakan, "Tuhanku, terima kasih atas kesempatan membangun sebuah tempat ibadah."
Hagia Sophia melanjutkan perannya yang sangat penting dalam politik dan sejarah Bizantium, termasuk menjadi saksi Perang Salib. Wilayah Konstantinopel termasuk Hagia Sophia sempat berada di bawah kekuasaan Romawi untuk waktu singkat. Kekaisaran Bizantium dikisahkan berhasil menguasai kembali kota tersebut dan Hagia Sophia yang kembali rusak.
Perubahan besar Hagia Sophia selanjutnya terjadi sekitar 200 tahun kemudian saat Dinasti Ottoman menguasai Kontantinopel. Di bawah pimpinan Sultan Muhammad Al Fatih (Mehmed II), dinasti ini berhasil menaklukkan wilayah tersebut dan mengganti namanya menjadi Istanbul pada 1453.
Dengan pengaruh Islam, Hagia Sophia diubah menjadi masjid dengan menutup ornamen bangunan yang bertema Orthodox. Ornamen diganti kaligrafi yang didesain Kazasker Mustafa İzzet. Kaligrafi tersebut antara lain tulisan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, empat khalifah pertama, dan dua cucu Rasulullah SAW.
Perubahan lain yang dilakukan pada Hagia Sophia sebagai masjid adalah:
1. Pembangunan mihrab yang semula tidak ada
2. Penambahan dua lampu perak di tiap sisi mihrab yang dilakukan Kaisar Ottoman Kanuni Sultan Suleyman
3. Penambahan dua kubus marmer dari wilayah Bergama, sebuah kota di Turki, yang dilakukan Sultan Murad III
4. Pembangunan empat menara yang digunakan saat adzan
5. Struktur Hunkâr Mahfili, sebuah kompartemen yang digunakan penguasa untuk ibadah diganti dengan ruang lain dekat mihrab. Renovasi besar ini dilakukan Sultan Abdülmecid yang menunjuk arsitek Fossati bersaudara asal Swiss.
Dengan wujud yang baru, Hagia Sophia melanjutkan perannya menjadi saksi perkembangan banga Turki dan dunia internasional. Di masa modern inilah Haghia menjalani peran sebagai museum dan kembali jadi masjid
1935: Di bawah pengaruh Presiden Kemal Ataturk, Hagia Sophia menjadi museum dan dilaporkan menarik minat sekitar tiga juta wisatawan tiap tahun. Karena sejarah dan keunikan, Hagia Sophia ditetapkan pula sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 1985.
2013: Isu mengembalikan Hagia Sophia sebagai masjid mulai hadir dengan sebagian masyarakat mulai mengakui peran penting Dinasti Ottoman
2020: Setelah tujuh tahun, masyarakat Turki dan internasional akan menyaksikan kembali Hagia Sophia menjadi masjid dengan ibadah pertama rencananya dilakukan pada 27 Juli 2020
Tonton juga 'Kontroversi Hagia Sophia, Warisan Dunia yang Jadi Masjid':
[Gambas:Video 20detik]
-- Masjid bukan cuma ada di negara yang mayoritas Islam, karena umat muslim di Alaska juga punya masjid yang tak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga menjadi tempat bersilaturahmi.
Masjid di Alaska dibangun atas inisiasi Islamic Community Center Anchorage Alaska dan menjadi masjid pertama dan satu-satunya di negara bagian Amerika Serikat yang diselimuti es ini.
Berada di South Anchorage dan bersebelahan dengan Gereja Korean Presbyterian, masjid ini tentu saja membayar tunai kerinduan sekitar 3.000 pemeluk agama Islam di Alaska yang ingin beribadah bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana pembangunan masjid telah tercetus sejak 15 tahun sebelumnya, seperti yang dikatakan oleh Sam Obeidi, imigran dari Palestina yang menjadi anggota Islamic Community Center Anchorage Alaska (ICCAA).
Biaya pembangunan masjid seluas 1.400 meter persegi ini kurang lebih sebesar US$2 juta, seperti yang dikutip dari
Setelah pembangunan selama lima tahun, pintu masjid dua lantai itu dibuka secara resmi pada tahun 2014.
Dari jendela masjid, terlihat pemandangan Gunung McKinley.
Karena faktor cuaca dingin yang ekstrem, masjid ini tidak memiliki kubah.
, Alaska menjadi tujuan banyak imigran pekerja, baik yang bekerja di kapal penangkap ikan atau industri lainnya. Jika di kota-kota besar Amerika Serikat jemaah masjid biasanya berasal dari etnis tertentu, tidak dengan di Alaska.
Saat salat Jumat, terlihat deretan jemaah yang berasal dari imigran Gambia, Pakistan, Albania, Somalia, Sudan, Mesir, Palestina, Irak, Bangladesh, Burma, Rusia, Malaysia, dan negara lainnya.
Pemandangan kota Anchorage. (Istockphoto/Getty Images/Jeff Manes)
Obeidi mengatakan, sebelum adanya masjid, umat muslim di Alaska melakukan ibadah bersama di gedung sekolah, studio karate, sampai gereja komunitas Filipina. Tempat-tempat itu disewa jemaah secara patungan.
Jika ingin salat di dalam mal misalnya, jemaah diarahkan ke toko yang kosong.
Ketiadaan masjid dan sempitnya ruangan terkadang memaksa prosesi ibadah massal dilakukan dua kali.
Selain suhu dingin yang ekstrem, salah satu tantangan muslim di Alaska untuk beribadah ialah waktu.
Di saat Ramadhan, waktu antara puasa dan berbuka amatlah panjang, bisa hingga 19 jam.
Saat musim panas, matahari tidak pernah terbenam seluruhnya. Sementara saat musim dingin, terbit dan terbenamnya matahari hanya berjarak lima setengah jam.
ICCAA menyarankan umat muslim di Alaska beribadah puasa mengikuti waktu Mekah. Namun beberapa ada yang masih mengikuti waktu lokal.
Sama seperti Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta, masjid di Alaska berbagi tempat parkir dengan Gereja Korean Presbyterian.
Akurnya jemaah di dua tempat ibadah ini membuktikan bahwa toleransi beragama ternyata juga terasa sampai di ujung dunia.
Masjid Istiqlal, terletak di Jakarta, Indonesia, adalah salah satu masjid terbesar dan termegah di Asia Tenggara. Namanya sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "merdeka" atau "kemerdekaan". Istiqlal, sebuah nama yang melambangkan kebebasan, tidak hanya menjadi sekadar bangunan megah, tetapi juga menjadi wujud dari rasa syukur mendalam yang tersemat dalam jiwa bangsa Indonesia atas kemerdekaan yang dengan susah payah diperjuangkan.dan mencerminkan nilai-nilai kemerdekaan dan kebangsaan Indonesia.
Mulai dibangun pada tahun 1961, pemancangan pertama tiang Masjid Istiqlal dilakukan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Arsitekturnya yang megah dan luas, serta kemampuannya menampung hingga 100.000 jamaah, menjadikannya salah satu landmark yang paling dikenal di Jakarta dan masjid terbesar di Asia Tenggara.
Karya Arsitektur Nasrani
Pada tahun 1954, dimulailah sebuah sayembara yang menjadi awal dari perjalanan panjang merancang arsitektur megah Masjid Istiqlal. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, akhirnya seorang arsitek nasrani bernama Friedrich Silaban terpilih sebagai pemenang. Meskipun bukan beragama Islam, namun Friedrich Silaban dianggap memiliki kemampuan untuk menggabungkan elemen-elemen Islam dan semangat nasionalisme dalam desainnya.
Salah satu contohnya adalah desain kubah Masjid Istiqlal yang memiliki diameter mencapai 45 meter, mewakili tahun bersejarah kemerdekaan Indonesia, yaitu 1945. Tak hanya itu, kubah tersebut juga dihiasi dengan ukiran ayat kursi yang melingkari bagian dalamnya, memberikan nuansa spiritual yang mendalam.
Tidak hanya itu, Masjid Istiqlal juga memiliki struktur yang simbolis. Dengan didukung oleh 12 tiang, menandakan hari kelahiran Nabi Muhammad yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal. Selain itu, kehadiran empat lantai balkon dan satu lantai dasar dalam bangunan ini tidaklah kebetulan. Kelima lantai tersebut melambangkan lima rukun Islam, jumlah shalat wajib dalam sehari, serta jumlah sila dalam ideologi negara Indonesia, Pancasila.
Melalui perpaduan elemen-elemen simbolis ini, Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebuah simbol kebanggaan dan semangat nasionalisme yang mengakar dalam setiap jengkal desainnya. Bangunan masjid ini mencakup gaya arsitektur modern dengan sentuhan tradisional Islam, dan menunjukkan semangat toleransi di Indonesia dengan berbagai elemen budaya yang diintegrasikan.
Visi Toleransi Soekarno
Dengan visi yang penuh makna, Soekarno memimpikan agar Masjid Istiqlal ditempatkan dekat dengan landmark penting negara, termasuk Istana Negara dan Monumen Nasional (Monas). Pilihan lokasi ini menjadi semakin berarti karena di sekitarnya telah berdiri megah Gereja Katedral, sebuah lambang keagamaan yang sudah ada sebelumnya. Maka, dalam perspektif Soekarno, menghadirkan Masjid Istiqlal berdampingan dengan Gereja Katedral bukan hanya sekadar strategi pembangunan fisik, melainkan juga simbol keharmonisan dan toleransi antara dua agama yang berbeda.
Keputusan tersebut akhirnya diambil, dan Masjid Istiqlal pun berdiri tegak persis berseberangan dengan Gereja Katedral, mewujudkan impian panjang Soekarno. Namun, perjalanan pembangunan tidaklah mudah. Dibutuhkan waktu yang lama, serta dana yang besar, seperti yang telah diantisipasi oleh Hatta.
Biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan impian ini utamanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang mencapai angka fantastis sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliar rupiah), serta sumbangan sebesar US$ 12.000.000. Ini adalah bukti nyata komitmen dan dukungan pemerintah serta masyarakat dalam membangun sebuah ikon kebanggaan nasional yang megah dan monumental.
Bahkan, proses pembangunan masih berlanjut hingga pergantian rezim dari era Orde Lama ke Orde Baru. Akhirnya, pada tanggal 22 Februari 1978, Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto, menandai akhir dari perjalanan panjang pembangunan yang dimulai dari pemancangan tiang pertama oleh Soekarno 17 tahun sebelumnya.
Setelah melalui perjalanan yang berliku, Masjid Istiqlal akhirnya mencapai puncak pembangunannya. Dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, upaya pembangunan ini mencapai akhir yang indah ketika Presiden Soeharto meresmikannya pada tanggal 22 Februari 1978. Tanda kebanggaan dan kesuksesan dibuktikan dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam, mencatatkan momen bersejarah tersebut.
Meskipun perjalanan menuju penyelesaian masjid memakan waktu yang panjang, nilai-nilai yang diusung oleh Soekarno dalam memilih lokasi tidaklah sia-sia. Masjid Istiqlal menjadi bukti hidup akan toleransi dan kerukunan antar umat beragama, dengan umat Muslim dan umat Gereja Katedral hidup berdampingan dengan harmonis di sepanjang sejarahnya.
Selain sebagai tempat ibadah umat Islam, Masjid Istiqlal juga sering menjadi tuan rumah untuk acara-acara penting, baik dalam skala nasional maupun internasional. Ini mencakup upacara peringatan kemerdekaan Indonesia, kunjungan dari pemimpin agama lain, serta kegiatan sosial dan budaya yang mempromosikan dialog antar-agama dan perdamaian.
Masjid Istiqlal juga menarik banyak wisatawan, baik Muslim maupun non-Muslim, yang datang untuk mengagumi keindahan arsitektur dan merasakan atmosfir spiritual yang khusyuk di dalamnya. Secara keseluruhan, Masjid Istiqlal adalah sebuah simbol penting bagi Indonesia, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai lambang dari semangat kemerdekaan, toleransi, dan persatuan yang dijunjung tinggi oleh bangsa ini. (EKW)
https://www.istiqlal.or.id/
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/20/09135721/masjid-istiqlal-ekspresi-rasa-syukur-kemerdekaan-hingga-toleransi?page=all
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150717070452-20-66846/istiqlal-lambang-toleransi-sejak-dirancang
Krisna Mustikarani Profil
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?